Wednesday, February 16, 2011

waktu

Mengingat-ingat masa lalu zaman dulu , sewaktu saya masih kecil , betapa bahagianya, bermain-main, bercanda dengan teman-teman sepermainan. Waktu sekolah dari jam 7 pagi sampai jam 11,30 siang hari. Sesampainya di rumah ganti, bersih-bersih, makan siang, tidur siang, bangun , mandi , makan, bermain bersama teman-teman sebaya.................
kalau di pikir-pikir kapan belajarnya,.....................seingat saya, saya hanya menikmati masa kecil saya dengan bermain dan bergembira ria bersama teman-teman sepermainan, tanpa ada beban pikiran-pikiran tugas rumah tangga, pekerjaan rumah dari sekolah (PR), tugas-tugas sekolah, dan lain-lain. Wah,.............pokoknya menyenangkan sekali masa kecilku, tak ada beban, benar-benar bebas merdeka, mengasikkan.................
Ya itulah saya, sewaktu kecil, zaman itu masih semua terlihat asri, kental kebudayaan, tanah-tanah lapangan masih banyak di jumpai. Saya sendiri sudah tinggal di Jakarta, sedari kecil, memang lahir di daerah, tapi suasana di sini masih nyaman untuk di tinggali terutama anak-anak yang masih kecil, bisa bebas kesana-kemari bermain-main dengan teman -teman ya.....tetanggaku sendir.
Hari demi hari saya lalui dengan bersahaja, saya bersama delapan bersaudara saling membantu dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga, tidak terasa berat sama sekali, karena saya dan saudara-saudara saya, saling membantu satu sama lain, kekeluargaannya sangatlah erat, gotong royongpun terasa melingankan pekerjaan semua cepat selesai.
adapun mbok di rumah beliau hanya konsentrasi pada pekerjaan pokok, menyuci pakaian, setrika, membantu membereskan rumah, sedangkan saya dan saudara-saudara saya, kami mengerjakan sendiri seperti mandi, berpakaian, membersihkan kamar tidur, memyiapkan perlengkapan sekolah untuk pelajaran keesokan harinya, semua itu bersifat hanya pekerjaan dan tanggung jawab menjaga dirinya sendiri.
Tapi apa yang ada pada zaman anak-anak sekarang, waktu sekolah mereka dari jam 6 pagi sudah berangkat, sampai rumah jam 4 sore, sesampainya dirumah, mereka makan siang sambil mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolah (PR) dan tugas-tugas sekolah, sudah menumpuk. Mandi , waktu berjalan memasuki waktu magrib, dari magrib masuk kewaktu makan malam setelah itu barulah mereka tidur malam sekitar jam 8.30 paling cepat atau jam 9.30 paling lama jam 10 malam dan mereka bangun jam 4.35 atau paling lama jam 5 subuh sudah harus bangun. Untuk bermain pun mereka sudah tidak punya waktu. hanya waktu sabtu dan minggu mereka miliki.
Saya sebagai seorang ibu, membantu menyiapkan segala perlengkapan seragam, isi tas, tugas-tugas yang harus di bawa untuk keesokan harinya, sepatu dan lain-lain. Kasihan mereka untuk mengurus segala sesuatunya belum bisa di kerjakan sendiri,di karena mereka sudah kehabisan waktu mereka dengan mengerjakan tugas-tugas sekolah. Dari informasi yang saya dapat dari sesama orang tua murid di sekolah anak-anak, mereka mensiasati agar mobil di bikin senyaman mungkin ada bantal ada untuk tempat makan, ada tv , tujuannya supaya anak bisa istirahat di dalam perjalanan di karenakan sepulang sekolah mereka harus mengikuti berbagai kegiatan les-les tambahan untuk menunjang pelajaran di sekolah.sesampainya di rumah mereka mandi, makan langsung tidur.Huh...kasihan.... ya.....itulah fenomene yang kita alami zaman sekarang. Padahal seharusnya anak-anak memerlukan waktu untuk tidur siang, menurut penelitian para ahli tidur siang sangatlah penting bagi perkembangan dan pertumbuhan manusia, di dalam buku why? seri THE BRAIN ,Waktu tidur sebaiknya seperti di bawah ini,
bayi yang baru lahir tidur sebanyak 18-22 jam, bayi sebanyak 15-18 jam, usia 2 tahun sebanyak 13 jam, usia 5- 6 tahun sebanyak 12 jam, usia 10 tahun sebanyak 10 jam, orang dewasa sebanyak 6-9 jam, tapi tidur bukan saja mengistirahatkan otak tapi juga tubuh, fungsi tidur sendiri sangatlah penting pada malam hari tubuh kita akan menghasilkan hormon pertumbuhan, kalau tidak tidur, daya pikir dan konsentrasi kita menurun. Dan banyak sekali hal-hal yang tak kalah pentingnya , emosi kita bisa meningkat di karenakan kita kelelahan dan tidak dapat berfikir secara rasional. Jadi kita juga harus mengetahui bagaimana menghendel anak-anak dan terutama suami, biarkan mereka istirahat , tidur dahulu sampai keadaan pulih , tenang dan nyaman barulah kita dapat berkomunikasi dengan mereka secara kualitas, baik. Waktu kita hanya ada pada saat makan malam bersama-sama. Berikan kebebasan untuk anak-anak kita mencerikan kejadian-kejadian saat ini, dan seterusnya, kalau tidak anak kita akan jauh dari kita dan tidak dapat memantau keadaan mereka di luar sana. jadikan rumah sebagai surga bagi anak-anak kita begitu juga suami (kata-kata kiasan). Jangan sampai Peran Orang Tua di ambil alih oleh lingkungan. Komunikasi dua arah, tetap harus ada di dalam rumah. Sebagai orang tua, ibu serta istri, kita harus tahu dan pintar menempatkan diri kita sehingga akan memudahkan kita dalam menjalaninya.semoga sukses menjalaninya...............

1 comment:

  1. tetap semangat jadi ibu yang penyayang dan jadi istri yang setia

    ReplyDelete